Terinspirasi dari statement Habib Umar bin Hafidz dalam rekaman yang baru-baru ini viral di social media Whatsapp, yang intinya :
"Tidak pernah di temukan dalam sejarah yang telah berlalu ketika terjadi wabah penyakit dll, kemudian muslimin meninggalkan jum'at atau menutup masjid kecuali di zaman sekarang zaman yang sangat aneh, adapun pelarangan jum'at di saat wabah, bagaimana pun itu termasuk sesuatu yang melewati batas, dan sebuah ketakutan yang berlebihan kepada selain Allah"
Berdasarkan statemen itu..
Waspada boleh, tapi jangan berlebihan.
Apalagi sampai meninggalkan kewajiban bahkan syiar islam (maslahat muhaqqoqoh/kebaikan yang sudah pasti), hanya karena sesuatu yang belum pasti (mafsadah mauhumah/bahaya yang belum pasti).
Kaidahnya :
المصلحة المحققة الناجزة مقدمة على المفسدة المستقبلة المتوهومة
Maslahat yang sudah nyata harus di menangkan atas mafsadah yang belum nyata.
(Nihayatul Muhtaj ila SyarhilMinhaj juz 6 hal 181)
Ya memang waspada, tapi kalo mafsadahnya masih bersifat mauhumah (belum pasti) maka jangan sampai di buat landasan untuk meninggalkan maslahat (kebaikan) yang sudah jelas dan pasti (sholat jum'at, jama'ah dll).
Apakah dengan kita jum'atan pasti kita akan terkena wabah? Kan belum pasti !!
Jangan korban kan syariat islam yang pasti membawa kebaikan!!
Lantas bagaimana "waspada" itu?
Waspada itu...
- Cukup dengan kita senantiasa menjaga kebersihan masing-masing (rajin cuci tangan, ketika batuk/bersin maka mulutnya ditutupi) sehingga jangan takut untuk tetap saling bersalaman, makan bersama satu wadah sebagaimana adat para ulama terdahulu (berkah), namun sekali lagi dengan catatan harus senantiasa menjaga kebersihan, dan perlu diketahui juga bahwa itu semua sebenarnya dalam islam sudah diajarkan satu paket karena islam itu agama yang komprehensif (lengkap).
- Waspada bisa juga dengan dilakukan penyemprotan desinfektan ketika mau masuk masjid sehingga orang yang masuk masjid terjamin kebersihan nya (apalagi ditambah sudah wudhu/mandi).
- Orang yang sakit cukup di rumah saja.
- Untuk sholat jum'at, mungkin bisa dibuat beberapa jum'atan di tempat yang berbeda (jika menuntut kondisi seperti ini) agar jama'ah nya tidak terlalu banyak (membludak/berdesakan), toh dalam fiqh sangat luas yakni ada yang memperbolehkan.
Kuncinya kan itu!
Kenapa harus mengorbankan kewajiban??yang mana itu adalah maslahat (kebaikan) yang sudah benar-benar nyata, hanya demi mafsadah yang belum nyata yang sebenarnya masih bisa di hindari/diminimalisir.
Sisanya?
Kita tawakkal kepada Allah..
Allah Ta'ala berfirman :
فإذا عزمت فتوكل على االله
Jika engkau telah membulat kan tekad (usaha maksimal) maka bertakwalah kalian kepada Allah.
ومن يتوكل على الله فهو حسبه
Barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, maka niscaya Allah akan mencukupi nya.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda :
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " إِذَا عَاهَةٌ مِنَ السَّمَاءِ أُنْزِلَتْ صُرِفَتْ عَنْ عُمَّارِ الْمَسَاجِدِ "
[البيهقي، أبو بكر، شعب الإيمان، ٣٧٩/٤]
"Jika ada wabah diturunkan dari langit, maka wabah itu akan dipalingkan/dihindarkan dari orang yang senantiasa memakmurkan masjid" HR : Al-Baihaqi dalam kitab Syi'bul Iman.
Orang yang senantiasa memakmurkan masjid oleh Allah di jamin akan terhindar dari wabah.
- Lalu jika ada pertanyaan,
Lah.. itu Jama'ah Tabligh yang ngotot untuk meramaikan masjid (jama'ah, jum'atan) nyatanya banyak yang kena wabah (QIV-19) ?
Jawabnya mudah..
Bisa jadi karena mereka kurang memperhatikan kebersihan.
Kebersihan juga kan ajaran Islam, yakni itu bisa jadi karena akibat mengamalkan ajaran Islam tidak menyeluruh
Allah Ta'ala berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
"Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu."
Karena perlu diketahui juga bahwa Jamaah Tabligh memang dalam amaliyah ibadah luar biasa, akan tetapi (maaf) dalam masalah ilmu / hukum-hukum Islam notabene mereka kurang begitu memahami, mereka hanya fokus terhadap fadhailul a'mal saja sementara ajaran Islam (ilmu/tatacara nya) tidak di pelajari secara menyeluruh.
Kerap kali diantara mereka yang sekilas luar biasa dalam amal ibadah nya ketika ditanya masalah ilmu nya (fiqh) mereka tidak tahu, seperti contoh kecil syarat sah nya wudhu bagaimana, yang membatalkan sholat apa saja, notabene mereka tidak mengetahui itu, mereka hanya beramal dengan berharap keutamaan yang akan didapat tapi tanpa disadari dengan ilmu.
Perlu diketahui juga bahwa mereka yang meninggal karena wabah adalah berstatus sebagai syahid akhirat, yakni itu sebuah rahmat dari Allah Ta'ala, yang mana akhir hayat kita belum tahu entah bagaimana..
Namun Semoga husnul khotimah dan di selamat kan dari wabah ini..
- قال رسول الله صلى الله عليه وسلم الطاعون شهادة لكل مسلم
Rasulullah SAW bersabda, Tha’un adalah syahadah (berkedudukan syahid) bagi setiap muslim,” (HR Bukhari, Muslim, dan Ahmad).
- عن عائشة زوج النبي صلى الله عليه وسلم أنها أخبرتنا أنها سألت رسول الله صلى الله عليه وسلم عن الطاعون فأخبرها نبي الله صلى الله عليه وسلم أنه كان عذابا يبعثه الله على من يشاء فجعله الله رحمة للمؤمنين فليس من عبد يقع الطاعون فيمكث في بلده صابرا يعلم أنه لن يصيبه إلا ما كتب الله له إلا كان له مثل أجر الشهيد.
Artinya, “Dari Siti Aisyah RA, ia mengabarkan kepada kami bahwa ia bertanya kepada Rasulullah SAW perihal tha‘un,
lalu Rasulullah SAW memberitahukannya : 'Zaman dulu tha’un adalah siksa yang dikirimkan Allah kepada siapa saja yang dikehendaki oleh-Nya, tetapi Allah menjadikannya sebagai rahmat bagi orang beriman.
Tiada seorang hamba yang sedang tertimpa tha’un, kemudian menahan diri di negerinya dengan bersabar seraya menyadari bahwa tha’un tidak akan mengenainya selain karena telah menjadi ketentuan Allah untuknya, niscaya ia akan memperoleh ganjaran seperti pahala orang yang mati syahid,’” (HR Bukhari).
Jadi kuncinya..
Pahamilah ajaran Islam secara menyeluruh pasti membawa kebaikan.
Musibah ini memberikan pelajaran sekaligus mengingatkan bagi kita untuk lebih bisa menjaga kebersihan dan menjaga kesehatan jasmani maupun rohani yang telah Allah anugerahkan kepada kita.
+++++++++++++++++++++++++++++++++
ⓚⓞⓝⓢⓔⓟ
MENGHADAPI WABAH
Bahan:
💚 Meyakini dan tetap menjaga syariat
💚 Menjalani prosedur kesehatan
💚 Tidak takut yang berlebihan
💚 Menerapkan ajaran Islam secara kaffah
💚 Mayakini mati karena wabah adalah sahid
💚 Do'a dijauhkan dari bala'
Alat-alat
💚 Menggunakan wadah Taqwa
💚 Menggunakan alat Ikhlas
💚 Menggunakan alat Sabar
💚 Menggunakan alat Istiqomah
💚 Menggunakan alat Tawakal
💚 Menggunakan pembungkus Ridho
#AyoTetapKeMesjid
#DaerahDalamKategoriAman
#JanganTakutBerlebihan
#JanganMalas
Islam 100% Sempurna