“ALLAH SELALU MENGHARGAI IKHTIAR
(USAHA) HAMBA YANG DILAKUKAN DENGAN ILMU, KESUNGGUHAN DAN KEIKHLASAN DENGAN
KEBERHASILAN DAN KEBERKAHAN”
Kaum muslimin rakhimakumullah,
kadangkala kita paham bahwa dalam Islam orang beriman diperintahkan untuk
berusaha / berupaya dalam setiap urusan yang dijalaninya kemudian berdoa memohon
kepada Allah dan menyerahkan semua upaya secara totalitas, namun kadang manusia
diselimuti oleh sifat enggan ataupun malas untuk berusaha, ini adalah yang
menjadi penyakit yang menghalangi keberhasilan seseorang dari segi duniawi maupun
ukhrawi. Kemalasan dalam berusaha di sini meliputi dua dimensi yaitu kemalasan
dalam upaya lahir dan upaya batin.
Sebagai masalah lagi adakalanya
seseorang itu tidak ada sifat malas namun hanya kuat pada usaha lahir saja,
seperti orang bekerja keras tanpa diiringi dengan aktivitas rohaniah seperti salat
dan berdoa, hal ini dalam pandangan Islam adalah gagal, karena apa? kalaupun ia
berhasil dalam usahanya dia hanya berhasil dari segi lahir dan itu pun masih
kehilangan satu hal yaitu keberkahan dari sebuah hasil usaha. Ada pula yang
kuat dalam segi batin saja lemah dari sisi lahir, muslim ‘am (umum) seperti ini
seperti ini sulit untuk menggapai kesuksesan duniawi, kecuali muslim yang
mempunyai kedudukan khusus di sisi Allah SWT, seperti para kekasihnya dari
golongan Nabi dan Aulia’, muslim tipe ini masih beruntung daripada tipe
sebelumnya, andaipun penghasilannya sedikit tapi masih ada nilai keberkahannya.
Saya tegaskan sekali lagi usaha itu
meliputi sisi lahir dan batin, dengan kata lain bekerja juga ibadah seperti salat,
do’a, baca Qur’an dll. Dalam Islam keduanya disyariatkan dan diajarkan oleh
Nabi.
Seorang muslim dianjurkan untuk berdoa
untuk dijauhkan dari sifat lemah dll. Berikut
saya sertakan do’nya:
أَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ
مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ
وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ
وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ
وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ
الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ
Allaahumma
innii a’uudzu bika minal hammi wal hazan,
wa a’uudzu bika minal ‘ajzi wal kasal,
wa a’uudzu bika minal jubni wal bukhul,
wa a’uudzu bika min ghalabatid daini wa qahril rijaal.
Artinya:
Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kegundahan hati dan
kesedihan,
Dan aku berlindung kepada-Mu dari sifat lemah dan malas,
Dan aku berlindung kepada-Mu dari sifat penakut dan bakhil,
Dan aku berlindung kepada-Mu dari lilitan hutang dan tekanan orang
Bagi orang beriman dalam hal ikhtiar akan didapati perbedaan
hasil dilihat dari sisi yang tampak maupun yang tidak tampak, semua Allah nilai
dari sisi kesungguhannya dalam berusaha dan keikhlasannya. Namun yang perlu
diingat Allah Al-Wahab (Yang Maha Pemberi) senantiasa mengaruniakan kepada
hamba yang senantiasa sabar untuk berusaha. Kadang kita berusaha pada sisi yang
satu namun Allah memberikan pemberian-Nya melalui sisi yang lain, karena kadang
yang menurut kita rezeki itu telah dekat pada kita namun itu bukan milik kita,
namun Allah mendatangkan dari yang tidak pernah kita sangkakan. Ini adalah
pelajaran besar bahwa semua rezeki dan keberhasilan adalah di bawah kekuasaan
Allah SWT.
Untuk meraih keberhasilan dari semua perkara dunia maupun
akhirat semua harus dengan Ilmu, mengetahui hal-hal di atas adalah Ilmu
bagaimana seseorang berikhtiar. Jadi sudah ada bagi kita untuk memulai
menerapkan hal ini dalam kehidupan sehari-hari sambil terus menambah ilmu untuk
kita dengan mengkaji dan belajar dari ahli ‘ilmi yang shalih.