Memang banyak sekali cara setan menyusup masuk dan mengelabui hati manusia,
jika setan gagal dengan cara yang satu
berpindah dengan cara yang lainnya, ulet mencari titik kecil kelemahan manusia,
upaya setan menggelincirkan anak Adam pantang lelah dan menyerah hingga hari
kiamat kelak.
Kita sebagai orang beriman, jangan
gentar menghadapi setan dengan segala tipu dayanya, karena Allah dan Rasul-Nya
telah mengajarkan bagaimana kita menghadapi setan, menangkalnya dan menjauhkan
setan dari kehidupan kita.
Namun demikian kita pun tetap harus
berhati-hati dan senantiasa memohon dan memohon kepada Allah SWT. untuk
senantiasa ditolong dan dilindungi dari godaan dan tipu daya setan yang
terkutuk, jangan pernah berhenti untuk memohon setiap saat kapan pun dan di mana
pun dengan ucapan kita :
“A’udzubillahi Minas Syaitonirrajim”.
Setan itu dalam upayanya menggoda
manusia selalu berkembang dan mengikuti perkembangan zaman, setan terus belajar
dan mencoba langkah-langkah terbaik menurutnya untuk mengalahkan manusia.
Dari itu selain kita berdo’a kita pun
harus senantiasa menimba ilmu pengetahuan Agama secara mendalam terutama yang
terkait masalah “HATI” karena sasaran setan menggoda manusia adalah pada hati
seorang, yaitu belajar bagaimana mengolah hati kita, sehingga bukan termasuk
hati-hati yang menyekutukan Allah dan hati yang lalai dari mengingat Tuhannya.
Sedikit tentang bagaimana setan
mengembangkan makar (tipu daya) terhadap Ahli Ilmu, Ahli Ibadah, Ahli Dunia,
Fakir Miskin.
HATI-HATI! SOMBONG BISA MENYUSUP DI MANA-MANA
(Ahli Ilmu, Ahli Ibadah, Ahli Dunia, Fakir miskin)
1. Ahli Ilmu (Ahlul Ilmu)
Adanya setan
tidak takut pada orang bodoh adalah hal yang lumrah namun jika orang berilmu
sudah tidak ditakuti lagi itu alamat orang berilmu tapi masih bodoh, berilmu hanya
sebatas luarnya saja (gebyarnya) belum sampai dalamnya (hati)nya.
Dalam Sebuah
kisah diceritakan setan lebih takut dengan orang berilmu walaupun ia sedang
tidur daripada orang bodoh yang rajin beribadah, karena orang bodoh yang rajin
beribadah itu mudah digelincirkan hatinya oleh setan. Hal tersebut tidak
berlaku jika ahli ilmu tersebut memiliki
sifat sombong.
Bagaimana setan
menggoda Ahli Ilmu?
Setan menggoda orang berilmu ya dengan ilmu yang dimilikinya, dibisikkan
dalam hati orang berilmu supaya hatinya berbangga diri dengan ilmunya, bisikan
setan “lihatlah dirimu, kamu adalah orang yang terpandai dilingkunganmu,
tidak ada yang pandai melebihi kepandaianmu, baik ilmu agama mu maupun tentang
ilmu usahamu untuk bekerja”. Kata
tersebut terus dibisikkan oleh setan sehingga tarngiang-ngiang dihatinya.
Begitulah bisikan setan, setelahnya seseorang
meresponnya, responnya ada dua macam yaitu meng iyakannya yaitu berarti ia
telah tergelincir pada kesyirikan dan menolaknya yang berarti tetap dalam
keimanan.
Jawaban dari bisikan setan tergantung sejauh mana hati
kita senantiasa ingat pada Allah, ingat terhadap penguasaan dan
pengawasan-Nya yaitu terhadap perbuat dan hati kita. Kuatnya ingatan kita
tergantung seringnya do’a dan zikir yang kita ucapkan kepada Allah SWT.
Setan menggoda terhadap orang yang berilmu, supaya banyak
bercerita ke sana kemari, berceramah, berpidato sana sini menyampaikan ilmu,
tetapi apa yang dikatakan adalah sesuatu yang tidak pernah bisa ia lakukan. Dengan
bujukannya yang selalu dikatakan; “kamulah yang terbaik dalam berceramah,
berpidato, memberikan nasihat.”
2. Ahli Ibadah (Ahlul Ibadah)
Orang yang siang
malamnya diguanakan untuk beribadah murni, seperti sholat wajib dan sunah,
berpuasa disiang hari meskipun diluar Ramadhan, ia rajin pergi ke masjid dan
senang bersedekah.
Berhati-hatinya
ahli ibadah dari godaan setan adalah hal yang wajib diperhatikan, karena setan akan
menggerakkan seluruh kekuatannya untuk menggelincirkan ahli ibadah sekuat
apapun ibadahnya, agar bengkok niatnya. Orang yang istiqomah dalam sholat
malam, terhadap mereka di pagi hari setan berbisik; “kamulah hamba Allah
yang terbaik, yang paling rajin sholat malamnya, tampakkan badanmu yang lesu
karena lama terjaga di malam hari untuk sholat malam, agar orang-orang meyakini
kamu adalah seorang yang ahli sholat malam”. Setan membisiki hati manusia
supaya sombong, walaupun yang pertama dalam hati, kemudian sikap, dan bisa saja
terlahir dalam ucapan.
Begitu pula
orang yang rajin berpuasa sunah setan berkata “wahai fulan kamulah
satu-satunya orang yang paling rajin dalam hal berpuasa, lihatlah badanmu
lemah, kurus dan kering, bibirmu pecah-pecah lantaran kamu selalu berpuasa,
disekelilingmu tidak ada puasanya yang sebaik puasamu.”
Terhadap yang
rajin membaca Al-Qur’an setan berbisik dalam hati, bacaan kamu yang
paling bagus dan paling banyak, teruslah kamu baca al-Qur’an supaya kamu
disebut-sebut Ahlul Qur’an”. Atau bisa saja bagi yang belajar al-Qur’an
dibisikkan dalam hatinya supaya di dalam hatinya ada keraguan dengan Al-Qur’an.
Terhadap orang
yang rajin berbuat baik (amal shalih) seperti rajin bersedekah setan membisikkan
bujukannya; “kamulah orang yang paling dermawan di lingkunganmu.” Jika kalah
dengan bujukan itu orang tersebut akan ke sana kemari menceritakan sedekahnya
supaya mendapat pujian dari orang lain.
Setan terus
menggoda tiada henti disetip langkah kebaikan yang kita kerjakan, supaya kita
berbelok arah yang semula yang kita tuju Allah menjadi selainnya.
3. Ahli Dunia (Ahludunya)
Ahi dunia di
sini adalah orang yang mempunya kelebihan pada harta, kekuasaan, wanita, rupa,
kendaraan, rumah dll. Yaitu orang kaya raya (ahlul mal) Orang yang mempunyai
kedudukan tinggi/ Jabatan di pemerintahan. Orang yang mempunyai istri cantik
lebih dari satu (Ahlun Nisa’). Orang yang mempunyai wajah yang rupawan (sangat
tampan dan sangat cantik). Orang yang kendaraan mewah dan jumlahnya lebih dari
yang dibutuhkan, dan orang yang mempunyai rumah mewah indah tinggi menjulang
dan terlihat paling bagus dengan rumah-rumah disekitarnya.
Itu semua adalah
lahan yang subur untuk setan menanam keburukan dihati kita, karena di setiap hal
dunia itu mudah sekali menggiyurkan akal sehat manusia untuk istiqomah dalam kebaikan
dan ketaatan. Karena semua hal dunia ujian terberat manusia untuk berbuat taat.
Contoh ringan saja dengan adanya media dan teknologi seperti HP, Internet, TV
dan semacamnya itu banyak menyita waktu manusia untuk mengingat Allah bahkan ibadah
yang wajibpun bisa kalah olehnya. Bisikan setan terhadap manusia “sebentar
lagi, sebentar lagi, ibadah sholat Ian bisa nanti!” sehingga ketika orang
terkalahkan oleh bisikan setan sholatnya bisa tertinggal dan terlupakan.
4. Fakir Miskin
Orang yang dalam
hidupnya serba kekurangan, pekerjaanya sehari-hari tidak pernah cukup untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya.
Kondisi
kefakiran pun bisa digoda setan dengan kesombongan, kata setan “kamulah orang
yang terdekat dengan nabi nanti di surga, nabi mencintai orang miskin.” Lalu ia
berbangga diri dihatinya dimanapun dia berada, sedangkan dia melupakan kewajiban dalam islam dan tidak mencintai
Nabinya sama sekali.
Kefakiran dan
kemiskinan dalam hal dunia ini bagi orang islam yang sabar dan mampu
menghadapinya dengan sabar dan ketaatan, adalah surga sebagai balasannya. Nabi
kita adalah sang teladan yang tidak mengutamakan harta dan kekayaan. Nabi kita
do’anya adalah minta fakir didunia, dan hal ini yang sangat sedikit yang bisa
mengikutinya. Fakir yang taat adalah seorang hamba yang luar biasa, sebab hal
itu cobaannya besar sekali, hingga Nabi bersabda: hampir-hampir kemiskinan itu
dekat dengan kekafiran. Ini benar jika seorang tidak bisa tahan dengan ujian
kemiskinan ini, biasanya yang dipertaruhkan adalah akidah.
Selain hal- di atas
orang fakir didera dengan godaan setan seakan setan selalu berkata, “sudahlah
lakukan dengan segala cara yang penting dapat uang, dan kamu bisa kaya, jika
kamu punya uang tidak sengsara seperti ini.” Dan banyak godaan setan yang
dilancarkan untuk menumbangkan aqidah dan keimanan si fakir miskin.
Semua yang tertipu oleh setan dialah
orang yang lengah, bukan karena kurang ilmu tetapi ia tidak berhati-hati dalam
hal mengolah hati yang menjadi pusat kebaikan dan keburukan bermula.
Semoga Allah senantiasa menjaga hati
kita dari godaan setan yang terkutuk.