Beranda » puisi » PUISI: SATU LANGKAH LAGI

PUISI: SATU LANGKAH LAGI

SATU LANGKAH LAGI

Oleh : Husin Nabil

Satu langkah lagi tinggalkan fana
Lihat, Iblis semakin jelas
Syahwat semakin memberontak di jiwa
Bisikan-bisikan semakin deras mengganggu

Tapi .... selangkah lagi tinggalkan semua itu
Mereka kebingungan tak lagi kuat menjerat
Kerajaan Ilahi mulai berkuasa dan memerintah

Menundukkan setiap yang melawan

Jeruji nafsu terdobrak
Pasung kebinasaan dihancurkan
Tongkat Muhammad telah robohkan berhala
Yang bercokol dalam Ka'bah diri

Ya .... 336 berhala dirobohkan
Dilempar keluar dari bumi Makkah hatiku
"Sesungguhnya kemusyrikan itu najis dan tak boleh mendekati masjidil haram setelah ini"
"Datanglah al-Haq dan tercabik-cabiklah al-Bathil"

Terdengar firman-Nya ....
Jika pertolongan dan pembukaan Allah telah datang
Dan kau saksikan nafsu-nafsu yang membangkang berbondong-bondong menyerah kepada Allah
Maka bertasbihlah, dengan memuji Tuhanmu
Lalu beristighfarlah atas segala kekuranganmu di masa lalu, sesungguh-Nya Dia Maha Menerima taubat

RENUNGAN

Kasihanilah makhluq Allah niscaya Allah mengasihani kalian, kasihanilah orang-orang yang tertipu dengan dunia sehingga karnanya mereka meninggalkan kewajiban sholat, karnanya mereka berdurhaka kepada kedua orang tuanya, berjalan bersama teman-teman yang jelek, karnanya mereka menganggap baik perbuatan yang jelek sehingga terjerumus dalam pelanggaran dan maksiat.
Maka mereka yang paling berhak di kasihani walaupun mereka dalam keadaan seperti itu..
Berusahalah semaksimal mungkin mengentas mereka dan mendekatkan ke kebaikan, sebagaimana wejangan Nabi saw dalam haditsnya :
فوالله لأن يهدي الله بك رجلا واحدا خير لك من حمر النعم
Demi Allah jika seseorang mendapatkan hidayah dari Allah sebab kalian, itu lebih baik daripada pahala bershodaqoh dengan hewan ternak termahal

(HABIB UMAR)

HIKMAH

"Sebaik-baik pemimpinmu ialah mereka yang kamu kasihi dan mereka mengasihimu. Kamu mendoakan mereka dan mereka mendoakanmu. Dan sejahat-jahat pemimpinmu ialah kamu membenci mereka dan mereka membencimu. Kamu mengutuk mereka dan mereka mengutuk mu. Sahabat-sahabat berkata: "Bolehkah kami menentang mereka?" Jawab Nabi: "Tidak, selama mereka tetap menegakkan sembahyang." (HR. Muslim)

Janganlah engkau mengecam IBLIS secara terang-terangan, padahal engkau adalah TEMANNYA dalam kesunyian.
(Ali Bin Abi Tholib)