Islam 100% Sempurna

Raih Kesempurnaan Agama Islam Secara Menyeluruh

  • Home
  • Daftar Isi
  • Setitik Embun
  • Obat Hati
  • Ridallah
  • Dzikir
  • Do'a
  • Sholawat
  • Opini
  • Puisi
Beranda » Tauhid » SEMPURNAKAN DAN ABADIKAN AMAL SHALIH DENGAN ILMU, IMAN DAN KEIKHLASAN

SEMPURNAKAN DAN ABADIKAN AMAL SHALIH DENGAN ILMU, IMAN DAN KEIKHLASAN

Pernah kita menjumpai orang-orang di sekitar kita mungkin tetangga kita atau orang lain yang pernah kita kenal, mereka baik kepada kita, mereka selalu menyapa jika berjumpa dengan gelagat dan rona wajah yang menunjukkan rasa keakraban dan senyuman yang menunjukkan rasa senang,. Mereka rela berkorban demi tetangga, atau demi memelihara hubungan sesama manusia ataupun seorang teman, namun mereka bukan orang-orang beriman (non muslim).

Adakalanya orang-orang yang kita jumpai adalah serang yang sangat dermawan, tidak tanggung-tanggung jika hendak membantu orang lain, menggembirakan teman, tetangga bahkan semua orang yang dijumpainya. Ia adalah seorang muslim namun dia adalah seorang yang tidak taat menjalankan kewajiban agama seperti shalat, menutup aurat dan kewajiban yang lain. Orang Islam semacam ini kadangkala kita jumpai dengan faham mereka yang berkarakter nasionalis.

Bagaimanakah amal kedua tipe golongan tersebut di atas diterima ataukah ditolak oleh Allah SWT?
Untuk menjawab kedua hal tersebut kita gunakan alat ukur atau alat uji dengan Al-Qur’an dan Assunah.

Ada tiga hal yang perlu digaris bawahi untuk dipahami dalam ajaran Islam terkait masalah amal shalih seseorang  pertama : ada keutamaan ilmu atas amal, kedua : ada keharusan iman atas amal dan ketiga : ada keharusan ikhlas atas setiap amal. Untuk lebih jelasnya kita bahas satu persatu:

1.    Keutamaan Ilmu atas Amal;
Sesungguhnya ilmu  pengetahuan  mesti  didahulukan  atas  amal perbuatan,  karena  ilmu  pengetahuanlah yang mampu membedakan antara yang haq dan yang batil. Dengan Ilmu orang bisa membedakan antara  yang  benar  dan yang salah di dalam perkataan mereka, bisa membedakan antara perbuatan-perbuatan yang  disunatkan  dan  yang  bid'ah. Dalam hal  ibadah  bisa membedakan antara yang syah dan yang tidak syah, serta di dalam melakukan muamalah yaitu antara tindakan yang  halal  dan  tindakan yang  haram, membedakan antara yang terpuji dan yang hina di dalam hal akhlak manusia, memahami syarat diterimanya amal manusia dan lain sebagainya.

Oleh sebab itu, kita seringkali menemukan ulama pendahulu kita yang   memulai   karangan   mereka  dengan  bab  tentang  ilmu pengetahuan. Sebagaimana yang dilakukan oleh  Imam  al-Ghazali ketika menulis buku Ihya' 'Ulum al-Din; dan Minhaj al-'Abidin. Begitu pula yang dilakukan oleh al-Hafizh  al-Mundziri  dengan bukunya   at-Targhib   wat-Tarhib.   Setelah  dia  menyebutkan hadits-hadits tentang  niat,  keikhlasan,  mengikuti  petunjuk al-Qur'an  dan  sunnah  Nabi saw; baru dia menulis bab tentang ilmu pengetahuan.

Pernyataan ini diperkuat dengan pemahaman firman Allah berikut:
"... Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama..." (Fathir: 28)
Ulama’ adalah ahli ilmu, dengannya yaitu ilmu pengetahuan yang dimiliki dapat menyebabkan rasa takut kepada  Allah, dan mendorong kepada amal perbuatan yang baik.

Rasulullah saw. juga bersabda:
"Barangsiapa dikehendaki kebaikan oleh Allah, maka dia akan diberi-Nya pemahaman tentang agamanya." (Shahih al-Bukhari)

Pemahaman adalah Ilmu, bila seseorang memahami ajaran agamanya,  dia  akan  beramal, dan melakukan amalan itu dengan baik. Dalil   lain   yang   menunjukkan   kebenaran   tindakan  kita mendahulukan ilmu atas amal ialah bahwa ayat yang pertama kali diturunkan  ialah  "Bacalah."  Dan  membaca  ialah  kunci ilmu pengetahuan.

2.    Keharusan Iman atas Amal;
Iman adalah pondasi amal dan ilmu adalah penggeraknya, amal tanpa didasari iman maka akan runtuh (rusak sia-sia). Bayak ayat Al-Qur’an yang mensyaratkan  harus dengan iman setiap amal shalih yang dilakukan oleh serang yang beramal, Allah SWT. berfirman :

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Siapa yang melakukan amal shalih, baik laki-laki atau perempuan sedang dia itu mukmin, maka Kami akan berikan kepadanya penghidupan yang baik serta Kami akan memberikan kepadanya balasan dengan balasan yang lebih baik dari apa yang telah mereka amalkan” (QS. An Nahl [16]: 97).

Dan masih ada lagi beberapa ayat yang lain yang mengaitkan iman dengan amal shalih seseorang.

3.    Keharusan Ikhlas atas Amal;
Beribadah atau melakukan kebaikan secara ikhlas merupakan keharusan bagi setiap Muslim agar amalnya berpahala dan diterima oleh Allah SWT. Ibadah secara ikhlas merupakan perintah Allah SWT :
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus” (QS Al-Bayinah:5),

Keikhlasan dalam beribadah merupakan ruh dari ibadah itu sendiri. Adapun hal-hal yang merusak keikhlasan adalah karena riya’, musyrik, munafik dan kafir.


وَلَوْ أَشْرَكُوا لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Dan bila mereka berbuat syirik, maka lenyaplah dari mereka apa yang pernah mereka amalkan” (QS. Al An’am [6]: 88)
Syirik di sini berarti perbuatan dohir (yang tampak) maupun yang Bathin (tersembunyi)  menyekutukan Allah dalam beribadah dengan sesuatu apapun selain Allah. Riya’ dalam ibadah adalah syirik yang tersembunyi.

Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala:

مَثَلُ الَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ أَعْمَالُهُمْ كَرَمَادٍ اشْتَدَّتْ بِهِ الرِّيحُ فِي يَوْمٍ عَاصِفٍ
“Orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, amalan-amalan mereka (orang-orang kafir) adalah bagaikan debu yang diterpa oleh angin kencang di hari yang penuh badai” (QS. Ibrahim [14]: 18)
Allah juga mengibaratkan amalan orang kafir itu dengan fatamorgana:
وَالَّذِينَ كَفَرُوا أَعْمَالُهُمْ كَسَرَابٍ بِقِيعَةٍ يَحْسَبُهُ الظَّمْآنُ مَاءً حَتَّى إِذَا جَاءَهُ لَمْ يَجِدْهُ شَيْئًا وَوَجَدَ اللَّهَ عِنْدَهُ فَوَفَّاهُ حِسَابَهُ
“Dan orang-orang kafir amalan mereka itu bagaikan fatamorgana di tanah lapang, yang dikira air oleh orang yang dahaga, sehingga tatkala dia mendatanginya ternyata dia tidak mendapatkan apa-apa, justeru dia mendapatkan (ketetapan) Allah disana kemudian Dia menyempurnakan penghisaban-Nya” (QS. An Nur [24]: 39)

Ilmu - Iman - Amal yang disertai keikhlasan adalah tiga komponen yang tidak dapat dipisahkan ketika seseorang hendak beramal Shalih. Ketiga-tiganya adalah syarat kesempurnaan Amal Shalih.

Karena di akhirat nanti ada segolongan orang-orang  yang mencari-cari amalnya tetapi mereka tidak menjumpainya, penyebabnya adalah karena tidak memperhatikan keutamaan ilmu atas amal, keharusan ada dalam hati yaitu iman dan ikhlas atas amal.
Sebagaimana yang digambarkan dalam Al-Quran sbb:

قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالأخْسَرِينَ أَعْمَالا (١٠٣) الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا
“Katakanlah, “Apakah kalian mau kami beritahukan kepada kalian tentang orang-orang yang paling rugi amalannya, yaitu orang-orang yang sia-sia amalannya dalam kehidupan di dunia ini, sedangkan mereka mengira bahwa mereka melakukan perbuatan baik?” (QS. Al Kahfi [18]: 103-104)
Allah SWT. juga berfirman :

وَقَدِمْنَا إِلَى مَا عَمِلُوا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنَاهُ هَبَاءً مَنْثُورًا
“Dan Kami hadapkan apa yang telah mereka kerjakan berupa amalan, kemudian Kami jadikannya debu yang bertaburan” (QS. Al Furqan [25]: 23)

Kesimpulan:
Dari semua pembahasan diatas pada hakikatnya diterimanya amal seorang hamba yang tahu hanya Allah karena itu adalah Qudaroh dan Irodah Allah. Namun untuk diterimanya amal Allah telah memberi petunjuk dengan Al-Qur’an dan perantaraan Nabi Muhammad SAW.
Adapun kesimpulan dari maksud diatas (petunjuk Allah dan Rasul-Nya) adalah:
1.       Allah tidak menerima amal shalih orang-orang yang belum/tidak beriman.
2.       Muslim yang baik dalam hubungannya dengan sesama manusia namun melalaikan sebagian kewajiban yang telah Allah tetapkan sebagaimana kewajiban shalat, menutup aurat dan yang lainnya itu pertanda lemahnya keimanan seseorang, bahkan keimanan nyaris habis. Jika hal itu terjadi maka ia akan terjerumus pada golongan orang munafik (mengaku islam tapi tidak menjalankannya) atau musyrik bahkan kafir namun tidak disadari, sedangkan amal shalih orang dengan sifat tersebut tidak diterima disisi Allah SWT. hal ini merupakan kerugian yang besar bagi muslim yang tidak taat karena amal kebaikannya akan rentan rusak karena bahaya syirik, munafik dan kafir yang tersembunyi.
3.      Bagi setiap upaya ibadah setiap muslim yang beriman yang memenuhi syarat ilmu, iman dan keikhlasan, berdasarkan Al-Qur’an dan Assunah itulah amal shalih yang diterima yang tidak rusak, dan amal-amal tersebut kelak akan dijumpai di akhirat, dan akan diganti dengan kenikmatan yang abadi.
Wallahu a'lam.
Tweet

Jangan sampai ketinggalan postingan-postingan terbaik dari Islam 100% Sempurna. Berlangganan melalui email sekarang juga:

Atau sobat juga bisa follow Islam 100% Sempurna dengan mengklik tombol di bawah ini:

follow mas sugeng

Artikel keren lainnya:

Blogger Templates
Blogger Templates
Blogger Templates
Ditulis oleh Syamsun Juni Anwar pada tanggal
Posting Lebih Baru
Posting Lama
Beranda

RENUNGAN

Kasihanilah makhluq Allah niscaya Allah mengasihani kalian, kasihanilah orang-orang yang tertipu dengan dunia sehingga karnanya mereka meninggalkan kewajiban sholat, karnanya mereka berdurhaka kepada kedua orang tuanya, berjalan bersama teman-teman yang jelek, karnanya mereka menganggap baik perbuatan yang jelek sehingga terjerumus dalam pelanggaran dan maksiat.
Maka mereka
yang paling berhak di kasihani walaupun mereka dalam keadaan seperti itu..
Berusahalah semaksimal mungkin mengentas mereka dan mendekatkan ke kebaikan, sebagaimana wejangan Nabi saw dalam haditsnya :
فوالله لأن يهدي الله بك رجلا واحدا خير لك من حمر النعم
Demi Allah jika seseorang mendapatkan hidayah dari Allah sebab kalian, itu lebih baik daripada pahala bershodaqoh dengan hewan ternak termahal


(HABIB UMAR)

HIKMAH

"Sebaik-baik pemimpinmu ialah mereka yang kamu kasihi dan mereka mengasihimu. Kamu mendoakan mereka dan mereka mendoakanmu. Dan sejahat-jahat pemimpinmu ialah kamu membenci mereka dan mereka membencimu. Kamu mengutuk mereka dan mereka mengutuk mu. Sahabat-sahabat berkata: "Bolehkah kami menentang mereka?" Jawab Nabi: "Tidak, selama mereka tetap menegakkan sembahyang." (HR. Muslim)

Janganlah engkau mengecam IBLIS secara terang-terangan, padahal engkau adalah TEMANNYA dalam kesunyian.
(Ali Bin Abi Tholib)




  • Home
  • Sitemap
  • Ceramah
  • Rohani
  • Ahlak
  • Mp3 Sholawat
  • Contact

Popular Posts

  • PIDATO: AL-QUR’AN JALAN HIDUPKU
    Berceramah atau berpidato adalah keterampilan mulia yang Allah karuniakan pada para kekasih-Nya yang berjuang di medan da’wah. Generas...
  • KUMPULAN FOTO ULAMA' DAN HABAIB
    HABIB MUNZIR ALMUSAWA Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh, Limpahan rahmat-Nya semoga selalu menghiasi hari hari anda, saudara...
  • PIDATO: SHOLAT ITU TANDA SYUKUR
    PIDATO: SHOLAT ITU TANDA SYUKUR Assalamu’alikum Wr. Wb. إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَس...
  • PIDATO: IBU, ENGKAU PUJAAN KU DAN SEGALANYA BAGIKU
    Assalamu’alikum Wr. Wb. إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْف...
  • Istiqomah Dalam Tafakur, Tadabur Dan Muhasabah
    Hidup ini diliputi oleh masa, di belakang adalah masa-masa yang telah berlalu di tengah adalah masa yang sedang berlangsung di depan...
  • SHOLAWAT: YA BADROTIM (WAHAI PURNAMA)
    Sholawat dengan judul yabadrotim ini ada dalam Maulid Ad-Diba'i karya Al-Imam Wajihuddin Abdur Rahman bin Muhammad bin Umar bin Ali bi...
  • SEHARI SERIBU SHOLAWAT (ONE DAY THOUSAND SHOLAWAT)
    Sudah kita ketahui bersama bahwa membaca sholawat pada Nabi Muhammad adalah perintah dari Allah SWT. untuk seluruh umat Muhammad tanpa ...
  • Do'a : MUNAJAT DIPAGI HARI
    Di pagi yang cerah ini izinkanlah hamba berdo’a dan bermunajat kepadamu Ya Allah Ya rohman ya rahiim..... Sesungguhnya pagi yang terang i...
  • PIDATO: MENJADI PEMEIMPIN YANG QUR'ANI
    PIDATO: MENJADI PEMIMPIN YANG QUR'ANI Assalamu’alikum  warohmatullah wabarokatuh. إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُ...
  • HIKMAH: BELAJAR DARI AYAM JANTAN
    T ahukah anda ayam jago? Ayam jago atau ayam jantan itu mempunyai kebiasaan yang unik, kebiasaan ini Allah telah mengilhamkan kepadan...

Ta'aruf

Foto saya
Syamsun Juni Anwar
SAMSUN JUNI ANWAR dilahirkan di Tulungagung pada tanggal 11 JUNI 1983, merupakan anak ke 2 dari 4 bersaudara, dari pasangan Bapak M. Baderi dan Ibu Khusnul Khotimah. Pendidikan Dasar di Tulungagung, Menengah Pertama di Blitar, Menengah Atas sampai Perguruan Tinggi di Tulungagung. Pendidikan Dasar lulus tahun 1997 dari Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah (MII) Asy Syafi’iyah Pinggirsari Ngantru, Sekolah Menengah Pertama lulus tahun 2000 dari Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Kunir Kab. Blitar, Sekolah Menengah Atas lulus tahun 2003 dari Madrasah Aliyah Negeri I (MAN I) tulungagung. Selanjutnya pendidikan tinggi ditempuh di S-1 Syari’ah Program Studi Al Ahwalusy Syahsyiyah (AS) STAIN Tulungagung, lulus tahun 2008 dan S2 Manajemen Pendidikan Islam Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Diponegoro Tulungagung.
Lihat profil lengkapku

New Posts Read

Menu Utama

  • >> DAFTAR ISI >>>
  • RAIH RIDHO ALLAH
  • SETITIK EMBUN
  • OBAT HATI
  • # DZIKIR
  • # DO'A
  • # SHOLAWAT
  • # OPINI
  • # PUISI
  • # DOWNLOAD
  • HABIB LUTHFI
  • HABIB OMAR
  • Mp3 Sholawat
  • <<(CARI ILMU)>>
Diberdayakan oleh Blogger.
Copyright © 2014 Islam 100% Sempurna - Powered by Blogger
Template by Mas Sugeng - Versi Seluler