
Begitu pemurahnya Allah Terhadap seluruh makhluk ciptaannya,
sehingga tidak satupun makhluk hidup di dunia terlepas dari pemeliharaan dan
kasihnya. Akan semua itu kita sering kali lupa bahkan tak merasa mendapatkan
pemberian-pemberian Allah, persepsi kita memandang pemberian adalah yang
bersifat tampak oleh mata (fisik). Padahal pemberian Allah nun fisik nilainya
nilainya lebih besar dari pada yang fisik, salah satu contoh adalah kenikmatan
Iman, Islam dan Ihsan. Kenikmatan iman, jika yang namanya iman ini selalu ada
pada diri kita secara utuh dan terus menerus maka sebuah Anugrah yang besar
karena ini adalah gambaran istimewa yang ada dalam perkataan nabi. Abu ‘Amrah, Sufyan bin
Abdillah Ats Tsaqofi radhiallahuanhu dia berkata: Wahai Rasulullah shollallohu
‘alaihi wa sallam, katakan kepada saya tentang Islam, sebuah perkataan
yang tidak saya tanyakan kepada seorangpun selainmu. Beliau bersabda:
Katakanlah: saya beriman kepada Allah, kemudian berpegang teguhlah. (Riwayat Muslim). Mengondisikan
diri tetap
Sering kali Anugrah pemberian
dari Allah tidak kita sadari dan tidak kita syukuri, bukankah itu perbuatan
pengingkaran yang termasuk dosa? Manusia sering kali tak sadar berbuat dosa, karena
karakter sifat manusia yang pendosa itu maka Allah mempunyai sifat Maha
Pengampun atas segala dosa. Manusia diperintahkan Allah supaya bertaubat dan
ini merupakan kunci keridhoan Allah, “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang bertaubat dan orang-orang yang mensucikan dirinya”. (QS Al-Baqarah 2:222) Allah suka artinya Allah Ridho.
Allah sangat senang
melihat hambanya yang bertaubat mengakui kesalahan dan dosa-dosanya: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Allah
ta'ala berfirman: Aku bersama persangkaan hamba-Ku kepada-Ku, dan Aku
bersamanya ketika dia mengingat-Ku. Demi Allah, Allah Ta'ala sangat gembira
menerima taubat seseorang kamu, melebihi kegembiraan seseorang yang menemukan
kembali barangnya yang hilang di suatu tempat yang luas. Barangsiapa mendekat
kepada-Ku sejengkal, maka Aku akan mendekat kepadanya sehasta. Apabila ia
mendekat kepada-Ku sehasta, maka Aku akan mendekat kepadanya sedepa. Apabila ia
datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku akan datang kepadanya dengan
berlari. (MUSLIM - 4927). Seorang yang bertaubat sungguh-sungguh keberadaannya
ketika itu sangat dekat dengan Allah, hatinya selalu menyesal telah berbuat
dosa dan selalu mengingat Allah, seakan-akan tidak ada jarak lagi seorang hamba
dengan Allah.
Lalu bagaimana jika ada
seorang bertaubat kemudian berbuat dosa lagi, bertobat lagi berbuat dosa lagi
dan itu terus berulang-ulang ?
Coba anda simak beberapa perkataan mulia dari lisan baginda
Nabi Muhammad SAW. berikut: Rasulullah SAW bersabda: "Dahulu, ada seorang
yang telah berbuat dosa. Setelah itu, ia berdoa dan bermunajat; 'Ya Allah,
ampunilah dosaku! ' Kemudian Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: 'Sesungguhnya
hamba-Ku mengaku telah berbuat dosa, dan ia mengetahui bahwasanya ia mempunyai
Tuhan yang dapat mengampuni dosa atau memberi siksa karena dosa.' Kemudian
orang tersebut berbuat dosa lagi dan ia berdoa; 'Ya Allah, ampunilah dosaku! '
Maka Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: 'Hamba-Ku telah berbuat dosa, dan ia
mengetahui bahwasanya ia mempunyai Tuhan yang mengampuni dosa atau menyiksa
hamba-Nya karena dosa. Kemudian orang tersebut berbuat dosa lagi, (Maka Allah
Subhanahu Wa Ta'ala berfirman) berbuatlah sekehendakmu, karena Aku pasti akan
mengampunimu (jika kamu bertaubat).
Dari Anas
Radhiallahuanhu dia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam
bersabda: Allah Ta’ala berfirman: "Wahai anak Adam, sesungguhnya Engkau
berdoa kepada-Ku dan memohon kepada-Ku, maka akan aku ampuni engkau, Aku tidak
peduli (berapapun banyaknya dan besarnya dosamu). Wahai anak Adam seandainya
dosa-dosamu (sebanyak) awan di langit kemudian engkau minta ampun kepada-Ku
niscaya akan Aku ampuni engkau. Wahai anak Adam sesungguhnya jika engkau datang
kepadaku dengan kesalahan sepenuh bumi kemudian engkau menemuiku dengan tidak
menyekutukan Aku sedikitpun maka akan Aku temui engkau dengan sepenuh itu pula
ampunan “ (Riwayat Turmuzi dan dia berkata : haditsnya
hasan shahih).
"Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Tidaklah seorang pezina saat berzina dsebut sebagai mukmin, dan
tidaklah seorang pencuri saat mencuri disebut mukmin, dan tidaklah seorang yang
meminum khamer saat meminumnya disebut mukmin. Sedangkan pintu taubat akan
selalu terbuka." (MUSLIM-87)
Maka ketahuilah
sesungguhnya pertanyaan di atas telah terjawab dengan jelas! Jadi sampai
kapanpun tetaplah berkewajiban bertaubat kepada Allah SWT. Karena sesungguhnya yang
mengetahui detail-detail dosa kita adalah Allah. Kita sangat lemah untuk
mengetahui kesalahan dan dosa kita sendiri, apalagi kalau keimanan semakin
menipis, dosa bisa disangkanya hal biasa. Intinya jangan pernah untuk berhenti
atau putus asa dari taubat kepada Allah SWT hingga akhir hayat kita. Karena taubat
adalah akhlak seorang muslim terhadap Allah, akhlak yang wajib ditunaikan dalam
kehidupan manusia hingga akhir hayatnya sebagaimana Rasulullah yang terpelihara
dari dosa pun masih bertaubat kepada-Nya, dalam sehari semalam Rasulullah
membaca Istighfar tidak kurang dari 100 kali.
Adanya remaja ataupun
pemuda yang hidup di zaman sekarang ini sangat rawan dan rentan berbuat salah
dan dosa ! Remaja sekarang dimanjakan dengan teknologi yang serba canggih, dimana
internet sudah masuk sampai kepelosok desa terdalam, orang bisa berhubungan
yang satu dengan yang lain dengan
mudahnya, berkenalan dan berinteraksi di jejaring sosial di internet. Mereka
semakin merasakan dunia ini sangat mudah terjangkau dengan hadirnya teknologi
ini. Internet manfaatnya besar namun besar pula ujiannya, yang tanpa sengaja
saja bisa berbuat dosa dengan tanpa
disadari di internet, apa lagi kalau sudah dikuasai pikiran kotor setan. Itu kesalahan
dan dosa dari satu titik yaitu dunia maya (internet) belum banyak titik-titik
yang lain. Menjelajah internet harus mengetahui ilmu bagaimana menggunakan
internet yang sehat dan bermanfaat, seperti belajar berkreasi, berpendapat,
berkarya, membaca artikel terpilih ilmu pengetahuan, ilmu agama Islami (saran
kalau baru mulai mengenal Islam dahului melalui Guru yang shalih terdekat anda).
Itu pun masih dapat terjerumus dalam kesalahan dan dosa.
Dari situlah maka
bertaubat adalah hal yang wajib bagi semua orang beriman, bukannya untuk yang
tua-tua saja tetapi remaja, dewasa maupun tua memiliki kewajiban bertaubat yang
sama. Sampai Kapan ? Sepanjang hayatnya.
Lalu bagaimana caranya
bertaubat atau bagaimana Rasulullah mengajarkan kepada umatnya bertaubat ?
Terakhir semoga kita
senantiasa mendapatkan petunjuk Allah jalan yang lurus, dan Allah berikan
kepada kekuatan Untuk senantiasa bertaubat kepada-Nya. Amin