Semua yang Allah telah ciptakan di
dunia ini tidak sia-sia mulai dari makhluk yang terkecil hingga yang paling
besar semua mengandung hikmah dan pelajaran bagi manusia. Kadang kala makhluk
yang kita anggap remeh lemah bahkan menjijikan bagi kita ternyata ya lebih
mulia daripada kita. Seperti halnya semut, nyamuk, ulat dan sebagainya.
Pandangan kita terhadap makhluk ciptaan Allah yang tersebut kadang kita
menganggap remeh padahal kita bisa belajar belajar banyak darinya.
Marilah kita simak kisah singkat
seekor ulat merah yang memberikan pelajaran berharga kepada kita:
Alkisah suatu ketika Nabi Daud
duduk di serambi membaca kitab Zabur ia melihat seekor ulat merah melata di
tanah. Nabi Daud lantas bertanya pada dirinya (dengan sedikit rasa menganggap
remeh), “Allah punya kehendak apa di balik ulat ini?” dan dengan izin Allah
ulat itu bisa bicara. “Wahai nabi Allah bilamana siang datang Allah
mengilhamkan padaku untuk mengucapkan :
"Subhanallah walhamdulillah
walailaha illallah wallahuakbar"
Sebanyak 1000 x setiap hari, dan
bila malam tiba dia memerintahkan aku mengucapkan:
"Allahumma sholli ala muhammad
nabiyyil umiyyi wa'ala alihi wasohbihi wasalllim"
Sebanyak 1000 kali. Lalu buat kamu
lafal apa yang harus kukatakan agar memperoleh kebajikan darimu. Saat itu juga
nabi Daud langsung menyesal karena meremehkan makhluk ulat. Ia langsung
bertaubat kepada Allah.
Nabi Ibrahim kalau ingat
kesalahannya langsung pingsan dan hatinya bergetar hebat sampai terdengar
sejauh 1 mil, Allah langsung mengutus malaikat Jibril agar berkata kepadanya. Tuhan titip salam untukmu wahai Ibrahim, Dia berfirman kepadamu "apakah
engkau melihat seorang kekasih takut kepada kekasihnya wahai Jibril?, Ibrahim berkata:
"Wahai Jibril bilamana aku ingat kesalahan ku dan memikirkan bagaimana
kerasnya siksaan-Nya, spontan aku bisa lupa hubungan ku dengan kekasihku
(pingsan) seketika".
Demikianlah sifat dan keadaan para
nabi Allah, kekasih Allah, orang orang saleh dan orang orang yang sudah zuhud
terhadap dunia, kita hendaknya merenungkannya!
Kisah tersebut di atas adalah benar
adanya karena seluruh yang ada di langit dan di bumi semuanya bertasbih memuji
mensucikan Allah SWT dengan cara yang Allah telah ilhamkan kepada mereka masing-masing.
Mengenai hal ini Allah telah
berfirman dalam al-Qur'an yang mulia yang hendaknya kita selalu merenungkan
dan mengambilnya pelajaran:
أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ
يُسَبِّحُ لَهُ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالطَّيْرُ صَافَّاتٍ كُلٌّ
قَدْ عَلِمَ صَلَاتَهُ وَتَسْبِيحَهُ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِمَا يَفْعَلُونَ -٤١-
Tidakkah engkau (Muhammad) tahu bahwa kepada Allah-lah bertasbih
apa yang di langit dan di bumi, dan juga burung yang mengembangkan sayapnya.
Masing-masing sungguh telah mengetahui (cara) berdoa dan bertasbih. Allah Maha
Mengetahui apa yang mereka kerjakan. (QS. AN-NUUR: 41)
Tidak ada satupun makhluk Allah yang telah Allah ciptakan itu tidak
ada gunanya atau sia-sia hanya kita saja yang sedikit pengetahuannya atau belum
mengetahuinya, karena keterbatasan ilmu kita.
Demikianlah kisah singkat yang menjadikan pelajaran
yang berharga bagi kita dari seekor ulat merah, semoga Allah senantiasa mengilhamkan
kepada kita kebaikan kebaikan melalui semua makhluk ciptaannya yang kadang kala
orang menganggap remeh tentang itu. Amin....