Apa itu ruang dan waktu?
Waktu atau Masa menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (1997) adalah seluruh rangkaian saat ketika proses,
perbuatan atau keadaan berada atau berlangsung. Dalam hal ini, skala waktu
merupakan interval antara dua buah keadaan/kejadian, atau bisa merupakan lama
berlangsungnya suatu kejadian. Sedangkan Ruang adalah rongga, sela antara dua
deret tiang, rongga yang tidak berbatas; tempat segala yang ada.
Kita wujud dan hidup di dunia ini menempati ruang dan
diliputi oleh waktu dua hal yang tidak terpisahkan, bagaimana pembagian dan realita
ruang dan waktu?
1.
Ruang dan Waktu Material yaitu ketika satu benda kasar
bergerak dan membutuhkan ruang gerak dan waktu gerak, termasuk juga benda halus
seperti udara, suara, cahaya, yang bergerak membutuhkan ruang gerak dan waktu
gerak yang bisa diukur. Sebagai contoh peredaran matahari, waktu sekarang lampau
dan akad datang semua adalah Material.
2.
Ruang dan Waktu Immaterial yaitu titik tertinggi pada
sekala kebebasan ruang yang dapat dicapai oleh jiwa manusia. Pada ruang waktu
Immaterial ini satu harinya sama dengan satu tahun di ruang dan waktu material.
3.
Ruang dan Waktu Ilahi yaitu titik tertinggi pada
sekala kebebasan ruang yang tidak bertepi dan abadi, di sini tidak ada atau
bebas dari proses perjalanan yang tidak berawal dan berakhir yang sifatnya
abadi.
Hidup kita tiada lain diliputi oleh masa atau waktu yang satu
ketika orang lain akan menyebutkan anda dengan “masa kehidupan Anda” itu
dikatakan ketika masa kehidupan anda telah berlalu. Waktu anda di dunia semua
terisi dengan aktivitas-aktivitas yang tak putus-putus bagai anak rantai yang
sambung menyambung. Kehidupan anda meliputi seluruh ruang dan waktu secara
material maupun immaterial entah disadari atau tidak. Penelitian mendalam terhadap
aktivitas-aktivitas manusia menemukan bahwa aktivitas manusia adalah materi,
karena perbuatan manusia pada dasarnya merupakan energi. Sedangkan energi ini
adalah merupakan salah satu bentuk materi. Menurut Muhammad Husain Abdullah
dalam bukunya Mafahim Islamiyah aktivitas manusia adalah usaha yang dicurahkan
untuk menggerakkan organ jasmani, seperti kedua tangan, kedua kaki dan
lain-lain.
Membahas realita waktu menurut pandangan orang pada umum-nya
yaitu ruang-ruang yang terisi dengan sebuah aktivitas dengan tidak memandang
aktivitas apakah itu. Manusia menyadari adanya waktu jika di situ ada sebuah
aktivitas, seperti halnya ada waktu makan, waktu mandi, waktu bekerja dan waktu
tidur. Waktu-waktu yang dimiliki seseorang dalam sehari semalam memiliki kapasitas
ruang yang sama namun berbeda dalam pemilahannya. Waktu ketiak seorang hidup di
dunia ini memiliki ruang berbeda dan berbeda pula pemilahannya.
Apakah Waktu Luang itu?
Ada istilah waktu luang yaitu sebuah istilah yang digunakan
ketika seseorang sedang tidak melakukan aktivitas apa-pun padahal itu bukan
waktu istirahat, waktu tidur, waktu makan atau waktu yang lain. Waktu yang
tidak terjadwal ini dinamai waktu luang. Semua orang memiliki waktu luang ini, namun sama-sama memiliki waktu luang orang berbeda
dalam menyikapinya, ada yang dibiarkan berlalu begitu saja ada yang diisi dengan aktivitas
tambahan yang bermanfaat yang manfaatnya kadang melebihi hal yang tidak di anggap sebagai waktu luang, karena ia adalah buah mengisi waktu luang dengan tepat.
Waktu apa yang terbesar ditempati dalam aktivitas manusia ?
Pertanyaan ini jika dijawab pasti memiliki jawaban yang
relatif karena setiap orang pasti berbeda. Waktu tidur seseorang pada umumnya
mulai antan 6-8 jam dalam sehari semalam melebihi itu berdasarkan penelitian
ilmuwan ahli kesehatan itu tidak baik karena banyaknya risiko yang ditimbulkan
sebab terlalu banyak tidur, kelebihan tidur sama bahayanya ketika orang
berlebihan dalam makan. Selain waktu tidur adalah waktu terbesar dalam
kehidupan kita, mengenai berapa jam jumlahnya adalah relatif tergantung berapa jam waktu
tidurnya.
Ada Apa dengan Waktu Santai ?
Anggapan orang tentang waktu santai adalah ketika waktu itu
terisi dengan kegiatan yang nun formalis dan tidak menyita banyak pikiran dan
tenaga, seperti hanya duduk-duduk di depan rumah, duduk-duduk sambil bincang-bincang
dengan teman di warung kopi dll. Kenapa orang memisahkan waktunya dengan yang
namanya waktu santai ini, ini karena kebanyakan aktivitasnya dilakukan dengan
payah bahkan rasa serius yang tinggi.
Ada orang yang pekerjaannya sangat berat tapi ia menganggap itu
hal yang santai, dengan demikian
sebenarnya masalah santai ini adalah masalah hati, semua aktivitas
apapun bisa santai jika dilakukan dengan senang hati. Waktu santai bagi orang
yang bisa menata hati adalah seluruh waktunya dalam kehidupan ini, yaitu seluruh
aktivitas hidupnya yang mudah, ringan, selalu menyenangkan karena kondisi hati yang ikhlas dan ridho.
Apa konsekuensi waktu yang kita miliki dengan aktivitas yang
kita lakukan?
Percayakah anda jika seluruh waktu anda dalam kehidupan yang
fana ini terekam dengan rekaman yang super detail, kuat dan tidak akan rusak? Bagi
umat Islam mempercayai hal ini, saya kurang tahu dengan agama lain. Ungkapan
pertanyaan tersebut adalah mengandung maksud dengan adanya keyakinan dengan catatan amal
manusia, yaitu dicatat nya semua amal perbuatan manusia tanpa terkecuali yang
nanti di akhirat akan dibeberkan di muka umum laksana sembuh film, betapa
malunya ia ketika isinya buruk dan betapa bersyukurnya jika isinya baik.
Dalam Islam semua waktu itu harus di pertanggung jawab-kan di
hadapan Sang Maha Pencipta dengan tanpa terkecuali, bagaimana ia mengisi waktu-waktunya
ketika di dunia. Dengan demikian intinya adalah ada perintah yang sangat kuat
dari Sang Maha Pencipta supaya menjadikan waktu-waktu ini semua menjadi baik
adanya.
Akan hal ini sebenarnya bukan hal yang baru bagi kita umat
Islam karena ada ayat khusus yang membicarakan masalah waktu ini. Allah SWT. berfirman:
“Demi Masa/Waktu, sesungguhnya manusia berada dalam kerugian,
kecuali orang-orang yang beriman dan beramal sholih, dan orang yang nasihat
menasihati dalam menaati kebenaran, dan nasihat-menasihati dalam menetapi
kesabaran”. (Q.S. Al-Ashr: 1-3)
Tidak dijumpai di agama selain Islam yang mengkategorikan seluruh
waktu ini adalah baik asalnya, bersih dan suci. Hakikat waktu adalah fitrah (suci)
dan waktu termasuk makhluknya Allah karena segala sesuatu selain Allah disebut
mahluk. Kesucian waktu ada (wujud) seiring kelahiran seorang bayi yang suci
pula jiwanya. sabda nabi Muhammad SAW. “Setiap bayi yang terlahir menetapi atas
kesuciannya”. Kelahiran seseorang seiring dengan terhitung nya waktu pertama
kali di dunia ini, manusia yang menempati ruang dan diliputi waktu adalah suatu hal
yang bertalian erat yang tidak bisa dipisahkan. Kenapa harus se-detail ini
membicarakan masalah ruang dan waktu? Itu tiada lain adalah supaya dapat tepat
dalam menggunakannya sesuai dengan petunjuk Allah SWT. Dan tidak tertipu dengan
kesia-siaan terhadap waktu dan menggunakan waktu yang buruk.
Selanjutnya bermacam-macam sikap orang dalam memelihara
kesucian waktu ini. Jadi waktu itu baik keseluruhannya adapun yang menjadikan
ia tidak baik adalah si pemilik waktu itu sendiri dalam bahasa Al-Qur’an dia
adalah Khosirin (merugi). Membiarkan waktu berlalu tanpa ada aktivitas mulia sesuai
ajaran Islam adalah bentuk kesia-siaan dengan waktu, aktivitas menyia-nyiakan
ini adalah aktivitas yang merugi. Begitu pula mengisi waktu-waktu dengan
aktivitas yang menyimpang dari ajaran Islam adalah bentuk kedurhakaan yang
akan mengalami rugi besar-besaran bagi yang melakukannya.
Lalu bagaimana upaya untuk menjadikan waktu-waktu ini menjadi
baik?
Yang jelas kita untuk menjadikannya itu adalah dengan
menggunakan petunjuk-petunjuk Allah dan rasul-Nya, tanpa melalui itu waktu-waktu
akan menjadi buruk adanya. Berikut adalah rentetan tip Manajemen Aktivitas yang
disarikan dari Al-Qur’an dan Hadis Untuk menjadikan semua waktu adalah baik:
1.
Wajib beriman dahulu yaitu dalam kondisi Islam, dan meyakini
rukun iman yang 6 iman kepada Allah, Malaikat, Kitab, Rasul, Hari Kiamat dan Qodo' dan Qodar;
2.
Mengerjakan amal sholih secara penuh yaitu memenuhi
waktu-waktu dengan amal sholih. Amal sholih banyak sekali macam nya dalam Islam,
ada yang sifatnya horizontal (hubungan dengan sesama manusia) dan ada yang sifatnya vertikal
(hubungan dengan Allah);
3.
Da’i ilallah mengajak kepada Allah, mengajak dengan
makruf adalah sebuah nasihat mulia (nasihat menasihati dalam menaati kebenaran,
dan nasihat-menasihati dalam menetapi kesabaran);
4.
Meninggalkan sesuatu yang tidak berguna yaitu sesuatu yang
mubah/ boleh dikerjakan yang tidak memberi nilai manfaat.
5.
Berdo’a supaya dimudahkan dalam mengingat kebaikan,
diberi pertolongan untuk senantiasa ingat mengingat Allah, diberi pertolongan untuk memperbaiki
ibadah serta memohon ridho-Nya.
Kelima hal di atas adalah sebuah upaya kita sebagai seorang
hamba yang lemah, kita harus menyadari sungguh diri ini sulit untuk senantiasa
mengingat Allah yaitu dzat yang Maha Suci, menyadari diri ini tidak punya daya
upaya dan kekuatan untuk melakukan semua kebaikan dan ibadah melainkan kekuatan
dari Allah SWT.
Para kekasih Allah dimuliakan Allah di dunia dan akhirat nya,
ia menjaga yang lima tersebut, karena itu bersumber dari ajaran Allah dan
Rasul-Nya Muhammad SAW.
Kesemua itu jika kita simpul-kan adalah sebuah upaya mengatur
(Manajemen) semua perbuatan-perbuatan kita (aktivitas) menjadi baik yakni bermanfaat
bagi diri dan orang lain, praktiknya yang jelas mulai dari yang paling kecil,
paling mudah, dan dimulai sesegera mungkin dan dilaksanakan secara istiqomah. Wallahu
A’lam.